khakisofirvington.com – Alicia Davis, seorang model yang aktif di platform OnlyFans, mengalami masalah tak terduga dengan sebuah sex toy selama aktivitas intim bersama pasangannya. Kejadian ini terjadi saat mereka menggunakan butt plug, yang sejatinya dimaksudkan untuk memperkaya pengalaman romantis mereka.
Detail Kejadian:
Dalam sebuah wawancara dengan News Au, Alicia menjelaskan, “Saat kami sedang berhubungan seks dengan menggunakan butt plug, saya tiba-tiba merasa seakan-akan benda itu terlepas dari tubuh saya. Kami berhenti, dan saya langsung mencoba mencarinya, tapi ternyata benda itu tidak ada di tempat yang bisa saya jangkau.” Setelah mencari di sekitar tempat tidur tanpa hasil, dia menyadari bahwa butt plug tersebut masih berada di dalam tubuhnya.
Tindakan yang Diambil:
Gagal dalam upaya untuk mengeluarkan butt plug sendiri, Alicia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Pemeriksaan rontgen oleh dokter memastikan bahwa butt plug berada di pelvis atau panggulnya. Alicia menyampaikan, “Di rumah sakit, dua orang mencoba mengeluarkannya, tetapi usaha tersebut tidak berhasil.”
Prosedur Medis yang Diperlukan:
Alicia diberitahu bahwa ia harus menjalani prosedur operasi di bawah anestesi umum agar tubuhnya cukup rileks untuk memungkinkan pengeluaran butt plug. Namun, karena rumah sakit yang sibuk, ia harus menunggu di ranjang rumah sakit selama dua hari sebelum operasi dapat dilakukan.
Pengalaman Menunggu Operasi:
Selama periode menunggu, Alicia mengungkapkan bahwa ia tidak merasakan sakit yang berarti, tetapi dominasi perasaan takut dan kecemasan. Dia juga mengalami dorongan untuk menggunakan toilet secara berulang, meskipun tidak berhasil melakukan apa pun.
Dokumentasi dan Kesimpulan:
Setelah menunggu selama dua hari, dokter akhirnya berhasil melakukan operasi untuk mengeluarkan butt plug tersebut. Selama waktu tersebut, Alicia mendokumentasikan pengalamannya dan membagikannya di TikTok, memberikan wawasan kepada pengikutnya tentang situasi yang dihadapi.
Insiden ini mengingatkan pada pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan alat-alat seksual, serta pentingnya akses ke layanan kesehatan darurat ketika terjadi komplikasi tidak terduga.