khakisofirvington.com

khakisofirvington.com – Apple Inc., raksasa teknologi yang berpusat di Cupertino, California, mengeluarkan peringatan penting pada hari Rabu, 10 April, kepada pengguna iPhone di 92 negara. Peringatan tersebut menginformasikan tentang potensi serangan yang ditargetkan oleh spyware canggih yang disewa oleh tentara bayaran.

Meski pelaku spesifik atau negara dari pengguna yang ditargetkan tidak diungkapkan, Apple menyampaikan urgensi dan sifat pribadi ancaman tersebut. Peringatan, seperti yang dilaporkan oleh Tech Crunch, menyatakan: “Apple telah mendeteksi bahwa iPhone Anda, yang terkait dengan ID Apple Anda -xxx-, mungkin telah menjadi target penyerang yang disponsori negara yang mencoba meretas perangkat Anda dari jarak jauh.”

Perusahaan ini menyarankan pengguna untuk menganggap peringatan tersebut sangat serius, menekankan bahwa meskipun kepastian absolut tidak mungkin dalam deteksi seperti itu, kepercayaan Apple terhadap peringatan tersebut sangat tinggi. Perusahaan tersebut secara rutin mengirimkan pemberitahuan seperti ini beberapa kali dalam setahun sebagai bagian dari protokol keamanan pengguna mereka.

Ini bukan kasus terisolasi, karena Apple sebelumnya telah memberitahukan pengguna tentang ancaman serupa di lebih dari 150 negara sejak tahun 2021. Misalnya, sekelompok jurnalis dan politisi di India menerima peringatan serupa dari Apple pada Oktober tahun sebelumnya. Amnesty International kemudian melaporkan adanya spyware invasif Pegasus yang dibuat oleh perusahaan Israel NSO Group, pada perangkat beberapa jurnalis India terkemuka. Peringatan terbaru termasuk pengguna dari India di antara orang lain yang diberi notifikasi.

Peringatan spyware bertepatan dengan persiapan pemilu di berbagai negara. Perusahaan teknologi telah semakin sering mengeluarkan peringatan tentang upaya yang didukung negara untuk mempengaruhi hasil pemilihan umum. Namun, peringatan terbaru dari Apple tidak menentukan waktu yang berkaitan dengan acara pemilu apa pun.

Apple berkomunikasi kepada pelanggan yang terkena dampak bahwa mereka tidak dapat memberikan informasi detail yang mungkin mengganggu deteksi ancaman di masa depan, menyatakan bahwa hal itu dapat memungkinkan penyerang untuk menyesuaikan dan menghindari deteksi selanjutnya.

Sebelumnya, Apple telah merujuk pada penyerang ini sebagai ‘pihak yang disponsori negara’. Mereka sekarang telah merevisi ini menjadi ‘serangan spyware tentara bayaran’, mungkin mengindikasikan perubahan dalam sifat atau asal dari ancaman tersebut.

Peringatan untuk pelanggan menegaskan bahwa serangan spyware tentara bayaran, seperti yang melibatkan Pegasus dari NSO Group, sangat jarang terjadi dan jauh lebih canggih daripada aktivitas penjahat siber biasa atau malware konsumen.

Apple meyakinkan bahwa mereka mengandalkan investigasi intelijen ancaman internal untuk mendeteksi serangan seperti itu. Notifikasi ancaman dari Apple merupakan peringatan tingkat keyakinan tinggi yang menunjukkan bahwa pengguna individu telah menjadi target serangan spyware tentara bayaran dan harus ditanggapi dengan sangat serius.

By admin